MAKALAH
PEMBANGUNAN
DI INDONESIA DI ERA GLOBALISAS
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS
Diampu oleh : Melyani
Sari Sitepu, S.Sos, M.Pda
Semester
II
Disusun oleh :
Nama : Ahmad syarifudin
Nim : 12.32.004
Nama : Slamet Riyanto
Nim : 12.32.0
Nama :Wahib Hamidi
Nim : 12.32.050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN /PGSD
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTER SUDIRMAN GUPPI
(UNDARIS)
UNGARAN 2013
KATA PENGANTAR
Segala Puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan
kita nikmat sehat, sehingga kita senantiasa dapat beraktivitas untuk mencari
keridhaan-Nya. Salawat beserta salam, semoga tetap tercurah kepada Rasulullah
SAW., kepada keluarganya, sahabatnya, beserta kita selaku umatnya yang
senantiasa memegang teguh sunah beliau.
Makalah yang hadir dihadapan anda ini
merupakan suatu makalah yang membahas tentang Pembangunan di
Indonesia meliputi ekonomi tekhnologi informasi dan budaya
Saya mengucapkan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada dosen pembimbing, Melyani Sari Sitepu, S.Sos,
M.Pda
yang senantiasa memberikan saran dan kritiknya agar makalah ini
dapat disusun dengan sempurna.
Semoga makalah ini keberadaannya menjadi
sangat relevan dalam memahami Pembangunan di Indonesia (ekonomi
tekhnologi informasi dan budaya).
BAB I
PENDAHULUAN
- A. Latar Belakang
Tujuan bernegara suatu bangsa adalah untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakatnya, namun hal tersebut sangat sulit untuk direalisasikan
mengingat beragam persoalan yang dihadapi oleh negara tersebut.
Pembangunan ekonomi dewasa ini pada kenyataannya masih meletakkan peranan
Negara/pemerintah dalam proses pertumbuhan ekonomi. Paradigma pembangunan
ekonomi yang meletakkan Negara/pemerintah dalam merencanakan, dan melaksanakan
pembangunan dalam kenyataannya kurang berhasil, hal ini disebabkan oleh kurangnya
kesempatan yang diberikan kepada rakyat untuk ikut dalam proses pemilihan dan
pelaksanaan pembangunan perekonomian bangsa.Untuk itu pembangunan ekonomi perlu
diubah dalam artian perlu dibangun suatu sistem ekonomi yang mantap, kuat, dan
dapat bertahan yakni dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
terlibat langsung sebagai pelaku-pelaku ekonomi yang dapat meningkatkan
perekonomian nasional.
Pembangunan ekonomi nasional juga tidak lepas dari derasnya arus
globalisasi ekonomi, sekarang ini manusia dengan ide, bakat, IPTEK, beserta
barang dan jasa yang dihasilkan dapat dengan mudah melewati batas Negara.
Pergerakan yang relatif bebas dari manusia, barang dan jasa yang dihasilkan,
ternyata bukan hanya telah menimbulkan saling keterkaitan dan ketergantungan
tetapi juga telah menimbulkan persaingan global yang semakin ketat.
- B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka dirumuskan
masalah sebagai berikut:
- Bagaimana dampak globalisasi ekonomi terhadap proses pembangunan ekonomi ?
2. Apa dampak dari Globalisasi ekonomi di Indonesia
- Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Budaya Generasi Muda
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembangunan Ekonomi
Analisa pembangunan ekonomi atau lebih dikenal sebagai ekonomi
pembangunan (development economic), merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus
membahas mengenai masalah-masalah pembangunan dinegara-negara sedang
berkembang. Tujuan dari analisanya adalah untuk menelaah faktor-faktor yang
menimbulkan keterlambatan pembangunan ekonomi di negara-negara sedang
berkembang dan selanjutnya mengemukakan cara-cara pendekatan yang dapat
ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat
memperlaju jalannya pembangunan eknonomi dinegara-negara sedang berkembang
khususnya di Indonesia.
1. Pengertian dan
Definisi Pembangunan Ekonomi
Beberapa definisi tentang pembangunan ekonomi: menurut H.F. Williamson
menyatakan bahwa “Pembangunan ekonomi adalah suatu proses di mana suatu Negara
dapat menggunakan sumber-sumber produksinya sedemikian rupa sehingga dapat
memperbesar produksi perkapita”. Sedangkan menurut Simon Kuznets menyatakan
bahwa “Economic Under Development” antara lain ialah ketidak mampuan untuk
menyediakan tingkat penghidupan yang layak bagi sebagian besar penduduk suatu
Negara dan sebagai akibatnya timbullah kemiskinan dan kemelaratan.
Menurut G.M. Meier & R.E. Baldwin menyatakan bahwa “Pembangunan
ekonomi adalah suatu proses dengan proses mana pendapatan nasional riel (Net
National Income) suatu perekonomian bertambah dalam suatu periode yang lama”.
Kenaikan pendapatan yang tetap artinya: kenaikan pendapatan nasional yang tidak
turun tetapi naik secara tetap (sustained development).
Menurut Prof.Dr. Sumitro Djoyohadikusumo menyatakan bahwa “pembangunan
ekonomi adalah bagaimana cara menaikkan pendapatan serta produktiviteit
perkapita dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Menurut Schumpeter, perkembangan adalah perubahan spontan dan
terputus-putus dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti
situasi keseimbangan yang ada sebelumnya. Sedangkan pertumbuhan adalah
perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui
kenaikan tabungan dan penduduk.
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembangunan ekonomi adalah cara yang digunakan oleh suatu Negara untuk
meningkatkan pendapatan perkapita yang selanjutnya meningkatkan pendapatan
nasional.
2. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia
Menurut Subandi (2005), pertumbuhan ekonomi Indonesia dibagi dalam
beberapa masa:
2.1. Masa Orde Lama (1945-1966)
Pada masa ini perekonomian berkembang kurang menggembirakan sebagai
dampak ketidakstabilan kehidupan politik dan seringnya pergantian kabinet.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup menggembirakan dengan laju pertumbuhan 6,9 %
pada periode 1952-1958, turun drastis menjadi hanya 1,9% dalam periode
1960-1965, sementara itu deficit anggaran belanja pemerintah terus meningkat
dari tahun ke tahun. Deficit anggaran terus dibiayai dengan pencetakan uang
baru, sehingga tingkat harga terus membumbung dan mencapai puncaknya pada tahun
1966.
2.2. Masa Orde Baru
Pada masa peralihan dari orde lama ke orde baru, ditandai dengan kondisi
perekonomian yang tidak menentu, antara lain:
- Ketidak mampuan pemerintah untuk memenuhi kewajiban hutang luar negeri + US $ 2 miliar
- Penerimaan devisa ekspor hanya setengah dari pengeluaran untuk impor barang dan jasa;
- Ketidak mampuan pemerintah mengendalikan anggaran belanja dan menmungut pajak;
- Percepatan laju inflasi mencapai 30-40% perbulan;
- Buruknya kondisi prasarana perekonomian.
Secara keseluruhan program ekonomi pemerintah orde baru dibagi menjadi
dua jangka waktu yang saling berkaitan, yaitu program jangka pendek dan program
jangka panjang
2.3. Masa Reformasi (1998-
sekarang)
Pada masa reformasi ini perekonomian Indonesia ditandai dengan krisis
moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi. Pada tahun 1977 pertumbuhan
ekonomi 6% dan pada tahun 1998 menjadi 5,5%.
Pada tahun 1999 laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan telah menjadi
positif. Ini menunjukkan pertanda pemulihan ekonomi Indonesia
- B. Globalisasi Ekonomi
Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas sekarang ini manusia dengan
ide, bakat, IPTEK, beserta barang dan jasa yang dihasilkan dapat dengan mudah
melewati batas negara. Pergerakan yang relatif bebas dari manusia, barang dan
jasa yang dihasilkan, ternyata bukan hanya telah menimbulkan saling keterkaitan
dan ketergantungan tetapi juga telah menimbulkan persaingan global yang semakin
ketat.
Adanya keterkaitan dan ketergantungan serta persaingan global
menyebabkan hampir semua kehidupan dalam suatu Negara terpengaruh oleh ekonomi
internasional. Dengan kata lain dalam era globalisasi dan perdagangan bebas
saat ini dapat dikatakan tidak ada lagi Negara yang “autarki”, yaitu
Negara yang hidup terisolasi, tanpa mempunyai hubungan ekonomi, keuangan,
maupun perdagangan internasional. Keseimbangan ekonomi nasional sangat
dipengaruhi ekonomi internasional, yaitu impor (M) sebagai supply dan
expor (X) sebagai demand dari luar negeri.
2. Dampak Dari
Globalisasi Ekonomi
Dampak yang diakibatkan dengan adanya globalisasi ekonomi adalah:
- Dampak positif globalisasi ekonomi
a.1. Produksi global dapat ditingkatkan, Pandangan ini sesuai
dengan teori ‘Keuntungan Komparatif’ dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat
digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan
memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan
yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
a.2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara, perdagangan
yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang
lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
a.3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
a.4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik,
modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh
negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta
tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara
berkembang.
a.5.Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi, pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara
maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
b. Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi
b.1. Menghambat pertumbuhan sektor industri, salah satu efek dari
globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih
bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi
menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar
negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk
memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan
kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin
meningkat.
b.2. Memperburuk neraca pembayaran, globalisasi cenderung menaikkan
barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi
terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi
dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah
banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar
negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk
terhadap neraca pembayaran.
b.3. Sektor keuangan semakin tidak stabil, salah satu efek penting dari
globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin
besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah baik dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga
saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri,
neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek
buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
b.4. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang, Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya
menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran
tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila
globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah
sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
3.Pengaruh Teknologi Informasi
terhadap Budaya Generasi Muda
Teknologi merupakan salah satu unsur-unsur utama dari kebudayaan,
sehingga antara teknologi dan budaya saling berpengaruh. Teknologi selalu
berkembang dari zaman ke zaman. Di zaman globalisasi saat ini, kemajuan
teknologi terutama teknologi informasi sangat diperlukan bagi kehidupan
masyarakat.
Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi informasi maka akan
berpengaruh terhadap budaya generasi muda bangsa kita. Globalisasi telah
membawa kemajuan teknologi informasi dan mengubah beberapa kebudayaan yang
sudah kita miliki.
Generasi muda adalah kelompok masyarakat yang sangat rentan terhadap
pengaruh budaya asing ini, sehingga dalam membangun sosial budaya, terutama
terhadap generasi muda itu, diperlukan persiapan yang matang, agar mereka dapat
mengambil manfaat positif dan membentengi diri dari dampak negatif globalisasi
dunia yang tengah berkembang ini. Selaku harapan serta tumpuan bangsa dan
negara yang akan melanjutkan pembangunan di segala bidang, generasi muda harus
dibekali sedini mungkin dengan ilmu pengetahuan tentang tata cara mengambil
manfaat positif dari kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan deras
dan pesat.
Don Tapscott dalam bukunya yang berjudul ‘Growing Up Digital: The Rise
of The Net Generation’ (1998), menganggap kemunculan internet sebagai ruang
publik yang menawarkan berkah bagi perwujudan partisipasi semua orang. Internet
telah menjadi ruang maya untuk membangun masyarakat yang dianggap demokratis
atau sebuah cyberdemocracy. Ia pun menyoroti kebangkitan sebuah generasi baru
yang dikenal sebagai ‘the net generation’ dengan kebiasaan dan karakter
tersendiri.
The
Net Generation telah memasuki budaya generasi muda saat ini, dan
membawa dampak positif dan negatif. Berikut dampak negatif dari adanya
Tekonologi Informasi:
- Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap
memudarnya nilai-nilai budaya asli bangsa kita.
- Mengurangi bahkan dapat
menghilangkan ikatan batin dan moral yang biasanya dekat dalam hubungan social
antar masyarakat.
Contoh: situs jejaring sosial yang banyak bermunculan membuat orang tak
memiliki kebutuhan untuk bertemu langsung.
- Semakin lemahnya kewibawaan
tradisi-tradisi yang ada di masyarakat, seperti lunturnya sikap
ramah-tamah, gotong royong dan sopan-santun yang dipengaruhi oleh budaya barat,
seperti perubahan cara berpakaian, pemakaian yang dicampur-campur bahasa asing
(bahasa juga salah satu budaya bangsa), serta pergaulan yang bebas.
- Terlalu menekankan pada upaya
pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga
masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani”.
- Pola interaksi antar manusia yang
berubah. Kehadiran komputer pada kebanyakan rumah tangga golongan menengah ke
atas telah merubah pola interaksi keluarga. Komputer yang disambungkan dengan
telepon telah membuka peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia
luar. Program internet relay chatting (IRC), internet, dan e-mail telah membuat
orang asyik dengan kehidupannya sendiri. Selain itu tersedianya berbagai warung
internet (warnet) telah memberi peluang kepada banyak orang yang tidak memiliki
komputer dan saluran internet sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain
melalui internet. Kini semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya
sendirian dengan komputer. Melalui program internet relay chatting (IRC)
anak-anak bisa asyik mengobrol dengan teman dan orang asing kapan saja.
- Penggunaan informasi tertentu dan
situs tertentu yang terdapat di internet yang bisa disalah gunakan pihak
tertentu untuk tujuan tertentu.
Dengan adanya teknologi informasi juga membawa dampak positif
terhadap budaya generasi muda, yaitu:
- Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
- Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui teknologi yang tersedia.
- Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Dalam bidang teknologi masyarakat dapat menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam teknologi tersebut.
- Melalui teknologi, kita dapat melestarikan kebudayaan Indonesia ke mata dunia.
- Tekanan, kompetisi yang tajam di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
- Menghemat waktu dan biaya dalam melakukan berbagai aktivitas.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Globalisasi membawa dampak
positif dan negatif terhadap pembangunan perekonomian baik
Negara yang berada dibawah garis kemiskinan maupun
Negara sedang berkembang.
Perkembangan teknologi informasi
membawa perubahan dalam kehidupan budaya kita, khususnya bagi generasi muda
penerus bangsa. Oleh sebab itu, maka perkembangan teknologi informasi ini untuk
dimanfaatkan semaksimal mungkin dan tetap diawasi peggunaannya, sehingga para
generasi muda tidak terjerumus pada kekejaman teknologi informasi yang pada
akhirnya merusak budaya generasi muda Indonesia
Komentar
Posting Komentar