MAKALAH
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan peserta didik
Diampu oleh : Bapak MuhammadMujiono
S.pd, M.pd


Nama : Ahmad syarifudin
Nim :
12.32.0041



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN /PGSD
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC
CENTER SUDIRMAN GUPPI (UNDARIS)
UNGARAN 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan ridha-Nya makalah
“Perkembangan Peserta Didik” ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Selanjutnya
sholawat dan salam marilah kita tujukan kepada nabi junjungan kita Muhammad SAW
yang kita nantikan syafaatnya di hari ahir kelak
Makalah
ini kami tulis guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
(PPD) yang di ampu oleh bpk Muhammad
Mujiono S.pd, M.pd. . Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi
manfaat bagi pembaca sekalian.
Sekian dan mohon maaf apabila ada salah tulis
dari penulis mohon maaf yang sebesarnya.
Wassalamualaikum
wr, wb
Jepara, 13
Maret 2015
Ahmad Syarifuddin
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
perkembangan
adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi
kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Istilah perkembangan lebih dapat
mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang
menampak.
Demikian pula halnya dengan
pertumbuhan identitas/konsep diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya
berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya baik dari pendidikan
keluarga, sekolah,maupun dari masyarakat dimana ia tinggal
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan ?
2. Bagaimana Karakteristik
Anak Usia Dini
3. Bagaimana karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan remaja
C.Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengetahui karakteristik anak usia dini
3. Menjelaskan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. Mengetahui karakteristik anak usia dini
3. Menjelaskan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan dan
Perkembangan Peserta Didik
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan diartikan sebagai perubahan alamiah secara kuantitatif pada
segi jasmaniah atau fisik dan atau menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu
yang baru (yang tadinya belum tampak) dari organisme atau individu.
Hasil pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran kuantitatif badan
anak (dari misalnya 100 cm menjadi 110 cm), kekuatan fisiknya, dll. Pertumbuhan
juga menyangkut perubahan yang semakin sempurna tentang fungsi suatu aspek
jasmani (fungsi tangan pada anak 2 tahun untuk memegang benda, semakin dewasa
dapat dipergunakan untuk menulis, menari, dll), system jaringan syaraf,
sehingga istilahnya pertumbuhan adalah proses perubahan dan pematangan fisik.
Perkembangan diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dialami oleh
individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis, progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis.
Perkembangan juga bias diartikan suatu perubahan aspek psikis dari kurang
terdeferensiasi menuju deferensiasi, terarah, terorganisasi dan terintegrasi
meningkat secara bertahap menuju kesempurnaan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara
interdependensi, artinya saling bergantung, saling mempengaruhi dan tidak dapat
dipisahkan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain :
- Faktor turunan (warisan)
Turunan
memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir ke
dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua Ibu-Bapak atau
nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting,
antara lain bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, inteligensi, bakat,
sifat-sifat atau watak dan penyakit.
Warisan
atau turunan yang dibawa anak sejak lahir dari kandungan sebagian besar berasal
dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal dari nenek dan moyangnya dari
kedua belah pihak (ibu dan ayahnya). Hal ini sesuai dengan hukum Mendel yang
dicetuskan Gregor Mendel (1857).
- Ilmu watak (karakterologi)
Karakterologi
adalah istilah Belanda, berasal dari kata karakter, yang berarti watak dan
logos, yang berarti ilmu. Jadi karkaterologi dapat kita terjemahkan ke dalam
Bahasa Indonesia menjadi ilmu watak.
Kata
Belanda karakter, itu berasal dari kata Yunani charassein, yang berarti
(mula-mula) coretan, atau gorasan. Kemudian berarti stempel atau gambaran yang
ditinggalkan oleh stempel itu. Jadi di sini kita menganggap bahwa tingkah laku
manusia adalah pencerminan dari seluruh pribadinya. Ini telah lama sekali
dikenal oleh manusia.
- Inteligensi (kecerdasan)
Andaikata
pikiran kita umpamakan sebagai senjata, bagaimanakah kualitas dari senjata itu,
tajam atau tidakkah? Membicarakan tentang tajam atau tidaknya kemampuan
berpikir tidak lain kita membicarakan inteligensi (kecerdasan). Sehubungan
dengan ini perlu diketahui lebih dahulu apakah intelek dan apakah inteligensi
itu.
Intelek
adalah (pikiran) dengan intelek ornag dapat menimbang, menguraikan, menghubung-hubungkan
pengertian satu dengan yang lain dan menarik kesimpulan.
Inteligensi adalah (kecerdasan pikiran), dengan inteligensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/untuk memecahkan suatu masalah. Dengan lain perkataan inteligensi adalah situasi kecerdasan berpikir, sifat-sifat perbuatan cerdas (inteligen).
Inteligensi adalah (kecerdasan pikiran), dengan inteligensi fungsi pikir dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi/untuk memecahkan suatu masalah. Dengan lain perkataan inteligensi adalah situasi kecerdasan berpikir, sifat-sifat perbuatan cerdas (inteligen).
2. Karakteristik Anak Usia Dini Sekolah Dasar
1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani
- Perkembangan fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, sekalipun anak-anak tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi ekonomi yang relatif sama pula. Sedangkan pertumbuhan anak-anak berbeda ras juga menunjukkan perbedaan yang menyolok. Hal ini antara lain disebabkan perbedaan gizi, lingkungan, perlakuan orang tua terhadap anak, kebiasaan hidup dan lain-lain.
- Nutrisi dan kesehatan amat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak menjadi lamban, kurang berdaya dan tidak aktif. Sebaliknya anak yang memperoleh makanan yang bergizi, lingkungan yang menunjang, perlakuan orang tua serta kebiasaan hidup yang baik akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
- Olahraga juga merupakan faktor penting pada pertumbuhan fisik anak. Anak yang kurang berolahraga atau tidak aktif sering kali menderita kegemukan atau kelebihan berat badan yang dapat mengganggu gerak dan kesehatan anak.
- Orang tua harus selalu memperhatikan berbagai macam penyakit yang sering kali diderita anak, misalnya bertalian dengan kesehatan penglihatan (mata), gigi, panas, dan lain-lain. Oleh karena itu orang tua selalu memperhatikan kebutuhan utama anak, antara lain kebutuhan gizi, kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat dilakukan setiap hari sekalipun sederhana.
- Perkembangan intelektual anak sangat tergantung pada berbagai faktor utama, antara lain kesehatan gizi, kebugaran jasmani, pergaulan dan pembinaan orang tua. Akibat terganggunya perkembangan intelektual tersebut anak kurang dapat berpikir operasional, tidak memiliki kemampuan mental dan kurang aktif dalam pergaulan maupun dalam berkomunikasi dengan teman-temannya.
- Perkembangan emosional berbeda satu sama lain karena adanya perbedaan jenis kelamin, usia, lingkungan, pergaulan dan pembinaan orang tua maupun guru di sekolah. Perbedaan perkembangan emosional tersebut juga dapat dilihat berdasarkan ras, budaya, etnik dan bangsa.
- Perkembangan emosional juga dapat dipengaruhi oleh adanya gangguan kecemasan, rasa takut dan faktor-faktor eksternal yang sering kali tidak dikenal sebelumnya oleh anak yang sedang tumbuh. Namun sering kali juga adanya tindakan orang tua yang sering kali tidak dapat mempengaruhi perkembangan emosional anak. Misalnya sangat dimanjakan, terlalu banyak larangan karena terlalu mencintai anaknya. Akan tetapi sikap orang tua yang sangat keras, suka menekan dan selalu menghukum anak sekalipun anak membuat kesalahan sepele juga dapat mempengaruhi keseimbangan emosional anak.
- Perlakuan saudara serumah (kakak-adik), orang lain yang sering kali bertemu dan bergaul juga memegang peranan penting pada perkembangan emosional anak.
- Dalam mengatasi berbagai masalah yang sering kali dihadapi oleh orang tua dan anak, biasanya orang tua berkonsultasi dengan para ahli, misalnya dokter anak, psikiatri, psikolog dan sebagainya. Dengan berkonsultasi tersebut orang tua akan dapat melakukan pembinaan anak dengan sebaik mungkin dan dapat menghindarkan segala sesuatu yang dapat merugikan bahkan memperlambat perkembangan mental dan emosional anak.
- Stres juga dapat disebabkan oleh penyakit, frustasi dan ketidakhadiran orang tua, keadaan ekonomi orang tua, keamanan dan kekacauan yang sering kali timbul. Sedangkan dari pihak orang tua yang menyebabkan stres pada anak biasanya kurang perhatian orang tua, sering kali mendapat marah bahkan sampai menderita siksaan jasmani, anak disuruh melakukan sesuatu di luar kesanggupannya menyesuaikan diri dengan lingkungan, penerimaan lingkungan serta berbagai pengalaman yang bersifat positif selama anak melakukan berbagai aktivitas dalam masyarakat.
3. Perkembangan Bahasa
Bahasa telah berkembang sejak anak berusia 4 – 5 bulan.
Orang tua yang bijak selalu membimbing anaknya untuk belajar berbicara mulai
dari yang sederhana sampai anak memiliki keterampilan berkomunikasi dengan
mempergunakan bahasa. Oleh karena itu bahasa berkembang setahap demi setahap
sesuai dengan pertumbuhan organ pada anak dan kesediaan orang tua membimbing
anaknya.
Fungsi dan tujuan berbicara antara lain: (a) sebagai pemuas
kebutuhan, (b) sebagai alat untuk menarik orang lain, (c) sebagai alat untuk
membina hubungan sosial, (d) sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri, (e)
untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain, (f) untuk
mempengaruhi perilaku orang lain.
Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal. Yaitu:
(a) kematangan alat berbicara, (b) kesiapan mental, (c) adanya model yang baik
untuk dicontoh oleh anak, (d) kesempatan berlatih, (e) motivasi untuk belajar
dan berlatih dan (f) bimbingan dari orang tua.
Di samping adanya berbagai dukungan tersebut juga terdapat
gangguan perkembangan berbicara bagi anak, yaitu: (a) anak cengeng, (b) anak
sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
- Kepada orang tua sangat dianjurkan bahwa selain memberikan bimbingan juga harus mengajarkan bagaimana anak bergaul dalam masyarakat dengan tepat, dan dituntut menjadi teladan yang baik bagi anak, mengembangkan keterampilan anak dalam bergaul dan memberikan penguatan melalui pemberian hadiah kepada ajak apabila berbuat atau berperilaku yang positif.
- Terdapat bermacam hadiah yang sering kali diberikan kepada anak, yaitu yang berupa materiil dan non materiil. Hadiah tersebut diberikan dengan maksud agar pada kemudian hari anak berperilaku lebih positif dan dapat diterima dalam masyarakat luas.
- Fungsi hadiah bagi anak, antara lain: (a) memiliki nilai pendidikan, (b) memberikan motivasi kepada anak, (c) memperkuat perilaku dan (d) memberikan dorongan agar anak berbuat lebih baik lagi.
- Fungsi hukuman yang diberikan kepada anak adalah: (a) fungsi restruktif, (b) fungsi pendidikan, (c) sebagai penguat motivasi.
- Syarat pemberian hukuman adalah: (a) segera diberikan, (b) konsisten, (c) konstruktif, (d) impresional artinya tidak ditujukan kepada pribadi anak melainkan kepada perbuatannya, (e) harus disertai alasan, (f) sebagai alat kontrol diri, (g) diberikan pada tempat dan waktu yang tepat.
3. Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangannya
Remaja
Dalam bahasa Indonesia sering pula dikatakan pubertas atau remaja.Untuk memahami remaja menurut berbagai sudut pandangan,antara lain menurut hukum,perkembangan fisik,WHO,sosial psikologi,dan pengertian remaja menurut pandangan masyarakat Indonesia.
1. Remaja Menurut Hukum
Dalam hubungan dengan hukum,tampaknya hanya undang-undang perkawinan saja yang mengenal konsep “remaja”,walaupun tidak secara terbuka.Usia minimal untuk suatu perkawinan menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria ( Pasal 7 Undang-Undang No.1/1974 tentang perkawinan).
2. Remaja Ditinjau dari Sudut Perkembangan Fisik
Sebagai suatu tahap perkembangan fisik di mana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna.Remaja yang berarti tumbuh ke arah kematangan baik secara fisik maupun kematangan sosial psikologis.
3. Batasan Remaja Menurut WHO
1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2) Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri(Muangman,yang dikutip oleh Sarlito,1991:9).
4. Remaja Ditinjau dari Faktor Sosial Psikologis
Salah satu ciri remaja di samping tanda-tanda seksualnya adalah perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi “entropy” ke kondisi “negen-tropy” ( Sarlito,1991:11).
Entropy adalah keadaan di mana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi.Selama masa remaja,kondisi entropy ini secara bertahap disusun,diarahkan,distrukturkan kembali,sehingga lambat laun terjadi kondisi “negative entropy” atau negentropy.Negentropy adalah keadaan di mana isi kesadaran tersusun dengan baik/pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan atau sikap.
Dalam bahasa Indonesia sering pula dikatakan pubertas atau remaja.Untuk memahami remaja menurut berbagai sudut pandangan,antara lain menurut hukum,perkembangan fisik,WHO,sosial psikologi,dan pengertian remaja menurut pandangan masyarakat Indonesia.
1. Remaja Menurut Hukum
Dalam hubungan dengan hukum,tampaknya hanya undang-undang perkawinan saja yang mengenal konsep “remaja”,walaupun tidak secara terbuka.Usia minimal untuk suatu perkawinan menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria ( Pasal 7 Undang-Undang No.1/1974 tentang perkawinan).
2. Remaja Ditinjau dari Sudut Perkembangan Fisik
Sebagai suatu tahap perkembangan fisik di mana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya dan keadaan tubuh pada umumnya memperoleh bentuknya yang sempurna.Remaja yang berarti tumbuh ke arah kematangan baik secara fisik maupun kematangan sosial psikologis.
3. Batasan Remaja Menurut WHO
1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
2) Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri(Muangman,yang dikutip oleh Sarlito,1991:9).
4. Remaja Ditinjau dari Faktor Sosial Psikologis
Salah satu ciri remaja di samping tanda-tanda seksualnya adalah perkembangan psikologis dan pada identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.Puncak perkembangan jiwa itu ditandai dengan adanya proses perubahan dari kondisi “entropy” ke kondisi “negen-tropy” ( Sarlito,1991:11).
Entropy adalah keadaan di mana kesadaran manusia masih belum tersusun rapi.Selama masa remaja,kondisi entropy ini secara bertahap disusun,diarahkan,distrukturkan kembali,sehingga lambat laun terjadi kondisi “negative entropy” atau negentropy.Negentropy adalah keadaan di mana isi kesadaran tersusun dengan baik/pengetahuan yang satu terkait dengan perasaan atau sikap.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
-Pertumbuhan
adalah perubahan kuantitas fisik akibat pematangan fungsi fisik.
-Perkembangan
adalah perubahan aspek psikis karena kematangan fungsi psikis dari yang
sifatnya kurang terdeferensiasi menuju ke deferensiasi.
-Perubahan-perubahan
pada diri individu merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangan.
-Perkembangan
fisik atau jasmani anak sangat berbeda satu sama lain, meskipun anak-anak
tersebut usianya tersebut usianya relatif sama, bahkan dalam kondisi yang
relatif sama pula.
B. Saran: https://www.facebook.com/sarif.top
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan makalah ini di masa mendatang.
C. Refrensi
https://books.google.co.id/books?id=6OUWtwAACAAJ&dq=perkembangan+peserta+didik&hl=id&sa=X&ei=55gDVeSMO4ezuATC3IK4Cg&redir_esc=y
http://nisaaftrn.blogspot.com/2014/03/peserta-didik.html
(Di akses pada 13/03/15
http://google
search
By: https://www.facebook.com/sarif.top
izin nyalin🙏, sebelumnya makasih:)
BalasHapus