UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KALIOMBO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA Skripsi Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan Oleh AHMAD SYARIFUDDIN NPM 12.32.0041 Dosen Pembimbing Dra. Hj.Sri Widayati,SE, M.Si Melyani Sari Sitepu, S.Sos.,M.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNDARIS 2018 HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar pada siswa kelas IV SDN Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara Peneliti : Ahmad Syarifuddin NPM : 12.32.0041 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tanggal : 29 Maret 2018 Setelah di periksa/diteliti ulang, dinyatakan memenuhi persyaratan untuk dipertahankan dalam ujian skripsi. Menyetujui: Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Dra. Hj.Sri Widayati,SE, M.Si Melyani Sari Sitepu, S.Sos.,M.Pd. NIDN. 06.150863.02 NIDN. 0616018304 Mengetahui: Dekan FKIP UNDARIS Drs. H. Abdul Karim, M.H NIDN. 0618096201 HALAMAN PENGESAHAN Judul :Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar pada siswa kelas IV SDN Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara Peneliti : Ahmad Syarifuddin NPM : 12.32.0041 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Tanggal : 13 April 2018 Skripsi ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan tim penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas darul ulum islamic centre sudirman GUPPI (UNDARIS) Panitia Penguji 1. Ketua - Drs. H.Abdul Karim, M.H ( ) 2. Anggota 1. Dra. Luluk Ihyani, M.Pd ( ) 2. Dra. Hj.Sri Widayati,SE, M.Si ( ) 3. Melyani Sari Sitepu, S.Sos.,M.Pd. ( ) Ungaran, 18 April 2018 Disahkan Oleh Dekan FKIP UNDARIS Drs. H. Abdul Karim, M.H. NIDN. 0618096201 ABSTRAK Ahmad Syarifuddin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS MenggunakanMedia Gambar Siswa Kelas IV di SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI Ungaran. Pembimbing Utama: Dra. Sri Widayati, M.Si, Pembimbing Pendamping: Melyani Sari S, S.Sos., M.Pd. Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Rumusan masalahnya adalah apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV di SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilakukan pada tanggal 24 Januari 2018 sampai dengan 7 Febuari 2018 di SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes dan non tes. Tes untuk mengukur hasil belajar IPS siswa, sedangkan non tes untuk mengukur keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar di SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif untuk mengolah hasil belajar siswa dan analisis kualitatif untuk mengolah data keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Pada siklus I siswa yang memenui KKM 9 siswa(50%),dan pada siklus II siswa yang memenuhi KKM 15 siswa (83,33%). Jadi dalam pelaksanaan siklus I sampai dengan siklus II melalui penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS sebesar 55,55%. Peningkatan hasil belajar IPS tersebut di ikuti dengan Keterampilan guru menggunakan media gambar, pada siklus I mendapatkan nilai 83,33 dengan Kualifikasi baik (B), sedangkan pada siklus II keterampilan guru meningkat dengan perolehan nilai 94,44 dengan Kualifikasi sangat baik (A). Aktivitas siswa pada pembelajaran IPS menggunakan media gambar, pada siklus I siswa tuntas sebanyak 9 siswa (50%) dan yang tidak tuntas 9 siswa (50%), pada siklus II meningkat menjadi siswa tuntas sebanyak 17 siswa (94,44%) dan siswa yang tidak tuntas 1 siswa (5,56%) dengan kualifikasi (A). Kata kunci: media gambar, hasil belajar IPS ABSTRACT Ahmad Syarifuddin. 2018. Improved Learning Results social science Using Visual Media Student Class IV in the elementary school of Kaliombo District, Pecangaan District, Jepara District. Thesis, Teacher Education Elementary School Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Darul Ulum Islamic University Sudirman GUPPI Ungaran. The main counselors: Dra. Sri Widayati, M.Si, Supervisor: Melyani Sari S, S.Sos., M.Pd. This research is based on the low learning result of social science of 4th grade elementary school of country Kaliombo, distric Pecangaan Districs Jepara. The formulation of the problem is whether the use of image media can improve the social science learning outcomes in grade 4 students in the Elementary School country Kaliombo Pecangaan Distric Jepara Districs? The purpose of this study is to improve the learning outcomes of social science students using the image media at grade 4 students of elementary school Kaliombo District Pecangaan District Jepara. The type of research used is classroom action research using Kemmis and Mc Taggart model. The study was conducted on January 24, to February 7, 2018 at the Elementary School of the State of Kaliombo Pecangaan Jepara. Technique of collecting data in this research is with test and non test. The test to measure student's learning result of social science, while non test to measure teacher skill and student activity in Social science learning by using picture media at Kaliomo State elementary school distric Pecangaan Districs Jepara. Data analysis using quantitative data analysis to process student learning outcomes and qualitative analysis to process data skills tecers and activities of students in the learning. The results showed that the use of image media can improve the social science learning outcomes of fourth graders of the elementary school of Negeri Kaliombo, Pecangaan Sub-district, Jepara Regency. In the first cycle of students up to KKM 9 students (50%), and on the second cycle of students up to KKM 15 students (83.33So in the implementation of the cycle I up to cycle II through the use of image media can improve IPS learning outcomes by 55.55%. The improvement of IPS learning outcomes is followed by the skills of teachers using the image media, in cycle I get the value of 83.33 with good qualification (B), while in cycle II teacher skills increased with the acquisition value of 94.44 with very good qualification (A). Student activity on IPS learning using image media, on the first cycle students complete as many as 9 students (50%) and unfinished 9 students (50%), the second cycle increased to 17 students (94.44%) and students an incomplete 1 student (5.56%) with qualification (A). Keywords: image media, social learning result PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : AHMAD SYARIFUDDIN NPM : 12.32.0041 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui menjadi milik sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi akademik atas perbuatan tersebut. Jepara, 28 Maret 2018 Yang membuat pernyataan Ahmad Syarifuddin NPM. 12.32.0041 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S Al- Insyirah:6) Lakukan yang terbaik, bersikap yang baik, maka akan menjadi orang yang terbaik” Setiap orang berhak untuk mendapatkan kesuksesan, Jangan hilang keyakinan, tetap berdo’a dan tetap berusaha” Penggunaan media belajar yang tepat mempengaruhi hasil yang di capai (penulis) Persembahan 1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi motivasi dan memberikan dorongan semangat serta do’a untuk kesuksesan. 2. Adik-adik yg selalu mendoakan dan menjadi semangat. 3. Saudara seperjuangan Undaris Kelas C yang selalu menemani. 4. Sahabat serta pembaca yang menjadikan manfaat. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik. Skirpsi ini Berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara”. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak, yang telah memberikan bantuan berupa arahan dan dorongan selama penulis studi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat : 1. Dr. Drs. Lamijan, S.H., M.Si., Rektor Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI Ungaran Kabupaten Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan studi di Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI Ungaran Kabupaten Semarang. 2. Drs. H. Abdul Karim, M.H.,Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI yang telah memberikan ijin untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Melyani Sari Sitepu, S.Sos.,M.Pd., Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman GUPPI dan pembimbing pendamping yang telah memberikan kemudahan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi. 4. Dra. H.Sri Widayati, M.Si selaku Pembimbing Utama yang dengan keikhlasan dan ketelitian memberikan bimbingan baik berupa motivasi dan masukan bagi penyusunan skripsi ini. 5. Kedua orang tua tercinta dan saudara-saudaraku yang menemani dengan penuh pengertian selama penulis menyelesaikan studi. Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin. Jepara, 13 April 2018 Penulis Ahmad Syarifuddin DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN ii HALAMAN PENGESAHAN iii ABSTRAK iv PERNYATAAN KEASLIAN v MOTTO dan PERSEMBAHAN vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI viii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR TABEL x DAFTAR LAMPIRAN xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 B. Identifikasi Masalah 4 C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian 4 D. Rumusan Masalah 5 E. Tujuan Penelitian 5 F. Manfaat Penelitian 5 G. Penegasan Istilah 6 H. Sistematika Penulisaan Skripsi 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 8 1. Hasil Belajar 8 2. Media Gambar 10 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 16 B. Kerangka Pikir 23 C. Hipotesis Tindakan 25 . BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian 26 C. Subjek Penelitian 26 D. Jenis Tindakan 27 E. Teknik Pengumpulan Data 29 F. Instrumen Penelitian 30 G. Teknik Analisis Data 30 H. Kriteria Keberhasilan Peneliti 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 33 1. Pelaksanaan Tindakan 33 2. Deskripsi Hasil Tindakan 42 3. Analisis Hasil Tindakan 47 B. Pembahasan 51 BAB V PENUTUP A. Simpulan 53 B. Saran 54 DAFTAR PUSTAKA 55 LAMPIRAN-LAMPIRAN 57 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Gambar 2.1 Menumbuk padi 19 2. Gambar 2.2 Membajak sawah dengan sapi 19 3. Gambar 2.3 Mesin panen padi.......................................................... 20 4. Gambar 2.4 Membajak sawah dengan traktor................................... 20 5. Gambar 2.5 Kentongan..................................................................... 21 6. Gambar 2.6 Handphone dan laptop................................................... 22 7. Gambar 2.7 Kerangka pikir………………………………………… 24 8. Gambar 3.1 Model PTK 27 9. Gambar 4.1 Peningkatan klasikal belajar siswa 49 10. Gambar 4.2 Peningkatan ketrampilan guru 50 11. Gambar 4.3 Peningkatan aktivitas siswa 51   DAFTAR TABEL Halaman 1. Tabel 3.1 Ketuntasan individu............................................................... 31 2. Tabel 3.2 Ketuntasan belajar klasikal 31 3. Tabel 3.3 Nilai aktivitas siswa dan guru 31 4. Tabel 4.1 Ketuntasan belajar siswa siklus 1 43 5. Tabel 4.2 Hasil observasi ketrampilan guru siklus 1 44 6. Tabel 4.3 Hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 44 7. Tabel 4.4 Ketuntasan belajar siswa siklus II 46 8. Tabel 4.5 Hasil observasi keterampilan guru siklus II 46 9. Tabel 4.6 Hasil observasi aktivitas siswa siklus II 47 10. Tabel 4.7 Hasil belajar siswa pra siklus dan siklus 1 48 11. Tabel 4.8 Hasil belajar siswa siklus 1 dan siklus II 48 12. Tabel 4.9 Peningkatan keterampilan guru mengajar siklus 1 dan siklus II 49 13. Tabel 4.10 Aktivitas siswa siklus 1 dan siklus II 50 14. Tabel 4.11 Rekapitulasi data hasil tindakan 51 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Surat izin penelitian dari FKIP 59 2. Surat melakukan penelitian ............................................................ 60 3. Silabus ......................................................................................... 61 4. Rpp Siklus I 64 5. Kisi- kisi soal 67 6. Lembar Soal Siklus I 68 7. Hasil belajar IPS siklus I................................................................. 71 8. Aktivitas siswa Siklus I 72 9. Analisis keaktivan siswa Siklus I 73 10. Aktivitas guru SIklus I................................................................. 74 11. Rpp Siklus II 75 12. Lembar Soal Siklus II 78 13. Hasil belajar IPS Siklus II 81 14. Aktivitas siswa siklus II 82 15. Analisis keaktivan siswa siklus II 83 16. Analisis observasi keaktivan guru ......................................................... 84 17. Daftar riwayat hidup ....................................................................... 85 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pintu gerbang kemajuan suatu bangsa. Dunia pendidikan terus berkembang seiring berkembangnya zaman. Tuntutan akan kualitas sumber daya manusia (SDM) akan terus mengalami perubahan secara dinamis. Dunia pendidikan harus terus menyesuaikan dengan perkembangan zaman agar mampu menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Pendidikan dan perkembangan zaman saling mempengaruhi satu sama lain oleh karena itu pendidikan dituntun menyediakan manusia yang berkualitas. Pembelajaran di sekolah dasar seharusnya berlangsung dengan menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik siswa. Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa tertarik terhadap pembelajaran tersebut. Hal ini dikarenakan usia siswa sekolah dasar masih senang bermain-main. Pembelajaran juga harus bersifat nyata agar siswa lebih mudah menerima pelajaran. Guru harus menggunakan berbagai pendekatan, model, metode, media dan penggunaan alat peraga pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efesien. Efektif berarti mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan yaitu tujuan pembelajaran, Sedangkan efesien berarti hemat waktu dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran sehingga diperoleh hasil belajar yang sesuai dengan harapan. Salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran adalah penggunaan alat peraga (media). Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Sutikno, 2014:28). Fungsi utama dari alat peraga adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan oleh guru(Sudjana dan Rivai, 2013:7). Sedangkan menurut Dwyer dalam (Sutikno 2014:28) dijelaskan belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika penggunaan alat peraga yang mendekati realitas. Pemilihan alat peraga pembelajaran yang tepat mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efesien. Demikian pula Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Sekolah Dasar (SD). IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD mata pelajaran IPS memuat materi pelajaran Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Ketidaksesuaian penggunaan media dengan bahan ajar menjadi salah satu bagian yang ikut memperburuk pandangan berbagai pihak tentang mata pelajaran IPS. Terlebih lagi jika mata pelajaran ini disampaikan dengan cara-cara yang kurang menarik misalnya, tanpa penggunaan media gambar. Padahal mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang membutuhkan ilustrasi yang dapat dilakukan dengan media gambar. Ada banyak sekali muatan materi IPS yang bisa diperjelas dengan penggunaan media gambar. Proses pembelajaran yang baik dan benar tentu saja harus didukung oleh berbagai fasilitas selain kemampuan guru dalam mengorganisasikan pembelajaran. Pemilihan dan pemanfaatan alat peraga pembelajaran menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan guru agar pembelajaran dapat lebih bermakna dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Terutama pada Siswa sekolah dasar sebenarnya berada pada tahapan yang sangat penting karena pada tahap ini siswa mampu memahami konsep berbagai materi IPS bila dibantu oleh benda-benda konkrit sebagai alat peraga pembelajaran. Penggunaan alat peraga pada proses belajar IPS sangat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Karena itu pembelajaran yang dilakukan pada siswa usia ini harus benar-benar direncanakan dan dilaksanakan secara maksimal dengan menggunakan benda-benda konkrit atau alat peraga seperti dimaksud diatas. Berdasarkan hasil Observasi pada tanggal 23 Agustus 2017 di SDN 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara masih kurang dari kondisi ideal. Pembelajaran belum menggunakan media yang beragam. Guru hanya menggunakan buku ajar dan LKS. Selain itu bahasa yang digunakan pada buku pelajaran sulit dipahami oleh anak-anak seusia mereka. Hal ini berakibat siswa menjadi bosan dan hasil ulangan harian siswa rendah. Dan dari data tentang hasil belajar mata pelajaran IPS khususnya pada siswa kelas IV masih sangat rendah. Hasil belajar pada ulangan harian yang rendah tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan yang ditentukan sekolah adalah 67 dengan klasikal 75%. Dari 18 orang siswa hanya 7 orang siswa (38,89%) yang tuntas dan 11 orang siswa (61,11%) belum tuntas. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik yaitu dengan menggunakan media gambar. Kelebihan dari media gambar menurut Sudjana dan Rifai (2013:10) adalah pesan gambar yang paling sederhana, mudah dibuat dan lebih diminati siswa pada jenjang sekolah dasar. Untuk memperbaiki hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan memaksimalkan penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Dengan penelitian ini dharapkan siswa merasa lebih memahami konsep yang diajarkan, sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menyadari pentingnya melakukan penelitian dengan judul “Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui penggunaan media gambar pada siswa kelas IV SDN 1 Kaliombo Kecamatan Pecagaan Kabupaten Jepara” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dapat teridentifikasi sebagai berikut: 1. Pembelajaran belum menggunakan media yang beragam 2. Guru hanya menggunakan media buku ajar dan gambar-gambar yang ada di LKS 3. Bahasa yang digunakan pada buku pelajaran siswa sulit dipahami oleh anak-anak usia SD 4. Siswa menjadi bosan 5. Hasil belajar siswa rendah. C. Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada rendahnya hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD N 1 Kaliombo. Fokus penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPS dengan Standar kompetensi: mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan tekhnologi dilingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar: mengenal perkembangan tekhnologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman penggunaanya. Materi: perkembangan tekhnologi di masyarakat melalui penggunaan media gambar pada siswa kelas IV SD N Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV SD N 1 Kaliombo kecamatan Pecangaaan kabupaten Jepara E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang akan dilakukan di kelas IV SD N 1 Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Manfaat Bagi Siswa Manfaat penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa meningkat. 2. Manfaat Bagi Guru Dengan media gambar guru dapat menemukan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik perhatian siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. 3. Manfaat Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi sekolah dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas sehingga tujuan kurikulum tercapai sebagaimana yang diharapkan. Disamping itu dapat menambah literatur perpustakaan sehingga dapat menambah wawasan bagi tenaga pendidik lainnya. G. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman atau perbedaan pendapat atas istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penegasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah yang digunakan sebagai berikut. 1. Hasil belajar IPS Hasil belajar IPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi setelah pembelajaran IPS dengan Standar Kompetensi: Mengenal sumbar daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan tekhnologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar: Mengenal perkembangan tekhnologi produksi, komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakanya. Materi: perkembangan tekhnologi di masyarakat. dengan penggunaan media gambar yang diukur melalui tes. 2. Media gambar Media gambar dalam penelitian ini adalah media pembelajaran IPS dengan menggunakan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi perkembangan tekhnologi di masyarakat seperti: Alat komunikasi pada masa lalu dan masa kini, Alat transportasi pada masa lalu dan masa kini. H. Sistematika Penelitian Skripsi Agar pembaca mudah dalam memahami, penelitian ini di susun dengan sistematika penelitian skripsi sebagai berikut. Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I Pendahuluan, memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penelitian. Bab II Kajian Pustaka, menguraikan tentang deskripsi teori, kerangka pikir, dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian, mengulas tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, jenis tindakan, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, teknis analisis data, dan kriteria keberhasilan penelitian. Bab IV Hasil penelitian mendeskripsikan tentang pelaksanaan tindakan, deskripsi hasil tindakan, analisis hasil tindakan dan pembahasan. Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran. Bagian ahir berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang relevan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini, suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila standar kompetensiya dapat tercapai (Arikunto, 2006:54). Sebagai unsur pendukung terhadap hasil belajar tersebut dapat dikemukakan pendapat (Slamet, 1995: 2) yang mengatakan bahwa hasil belajar adalah suatu proses hasil usaha yang dilakukan oleh seorang untuk memperoleh suatu tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Selanjutnya menurut Hamalik (2001: 31) bahwa hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai, pengertian, sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan. Abdurrahman (2006: 37) Hasil belajar adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sedangkan menurut Winkel (2007: 4) Hasil belajar adalah perubahan sikap atau tingkah laku setelah anak melalui proses belajar. Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan hasil belajar adalah hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap keberhasilan rencana dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar itu adalah tingkat penguasaan yang di capai oleh siswa dalam mengikuti program pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah di tetapkan. b. Macam-macam Aspek hasil belajar Ada tiga macam aspek hasil belajar dinilai dalam kegiatan pembelajaran (Arikunto, 2006:21). 1) Aspek kognitif yang berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual, beberapa kategori yang mencakup yaitu pengetahuan (knowlegde), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (syntesis), dan evaluasi (evaluation). 2) Aspek afektif yang berkaitan dengan perasaan, sikap,minat, dan nilai. Kategori aspek afektif yaitu penerimaan (receving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organication) dan pembentukan pola hidup. 3) Aspek psikomotorik menunjukan adanya kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan kordinasi syaraf. Kategori dalam aspek psikomotorik yaitu persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing ( guided respons), penyesuaian (adaptations) dan kreatifitas. c. Faktor yang mempengaruhi Hasil belajar Faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam (Islamuddin,2012: 181) yaitu: 1). Faktor internal (faktor dari siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa 2). Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3). Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran 2. Media gambar a. Pengertian Media gambar Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar dikelompokan kedalam kedalam media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihatan. Dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar kebanyakan siswa cukup sulit memahami jika hanya dengan metode diskusi dan ceramah. Maka media gambar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar untuk memudahkan siswa memahami dan mengerti materi yang disampaikan. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2005:68) media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakkan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengerti dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda asli di dalam kelas. Begitu juga dengan pendapat Arief Sadiman, dkk (2010: 28-29): Media gambar sebagimana halnya media yang lain. Media untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar proses penyampian pesan dapat berhasil dan efisien. Maka dapat disimpulkan bahwa, Media pembelajaran gambar adalah salah satu model pembelajaran aktif dengan menggunakan bantuan gambar-gambar yang menarik. Dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat meningkatkan minat dan aktifitas belajarnya. Dengan model pembelajaran aktif menggunakan media gambar, diharapkan minat siswa terhadap pembelajaran meningkat, maka hasil belajar siswa juga akan meningkat. b. Syarat-syarat Gambar Gambar yang baik sebagai media dalam pembelajaran adalah gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Terdapat syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang dijadikan sebagai media pembelajaran (Arief S. Sadiman dkk, 2010: 31) yaitu : 1) Autentik Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya. Membicarakan atau menyampaikan suatu kejadian sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, seperti kalau menemukan buku tiga buah, samaikanlah sesuai dengan banyak benda yang ditemukannya. 2) Sederhana Komposisinya hendak cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar, jangan sampai berlebihan sehingga dapat membuat kesulitan siswa untuk memahaminya. 3) Ukuran relative Gambar dapat membesarkan atau mengecilkan objek/benda sebenarnya. Hendaknya dalam gambar tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal siswa sehingga dapat membantu siswa untuk membayangkan gambar-gambar dan isinya. 4) Gambar mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik menunjukkan objek dalam keadaan memperlihatkan aktivitas tertentu sesuai dengan tema pembelajaran. 5) Sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang tersedia perlu digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa suatu media gambar foto yang baik harus secara jujur melukiskan situasi seperti kalau seorang melihat benda yang sebenarnya, gambar hendaknya cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok gambar. Foto juga dapat diperbesar atau diperkecil obyek/benda yang sebenarnya. Foto yang baik juga memperlihatkan aktivitas tertentu jadi tidak hanya menunjukkan obyek dalam keadaan diam. Namun demikiam tidak semua gambar foto yang bagus dapat menunjang keberhasilan pembelajaran oleh karena itu gambar hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. c. Prinsip-Prinsip Media Gambar Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan oleh siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti gambar fotografi, gambar, ilustrasi, foto, lukisan cetak dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Menurut (Nana Sudjana & Ahmad Rivai, 2002: 20) menyatakan media gambar foto yang baik hendaknya dapat mengembangkan daya imajinasi anak didik. Daya imajinasi dapat ditimbulkan dengan menata dan menyusun unsur-unsur visual dalam materi pengajaran. Dalam merancang media pembelajaran perlu memperhatikan beberapa patokan, anatara lain kesederhanan, keterpaduan, penekanan, keseimbangan, garis, bentuk, tekstur, ruang dan waktu. Sedangkan menurut (Azhar Arsyad, 2007: 107-111) dalam proses penataan media gambar harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanan, keterpaduan, penekanan dan keseimbangan. 1) Kesederhanan Secara umum kesederhanan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan visual yang disajikan visual. Pesan atau informasi yang rumit harus dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan dipahami. 2) Keterpaduan Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat di antara elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya. 3) Penekanan Penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, konsep yang disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, dan warna. 4) Keseimbangan Keseimbangan mencangkup dua macam yaitu keseimbangan formal atau simetris dan keseimbangan informal atau asimetris. Keseimbangan formal tampak pada susunan unsur-unsur visualnya terbagi dua bagian yang sama sebangun dan bersifat statis. Sedangkan keseimbangan informal unsur-unsur visualnya ditata sedemikian rupa seimbang tetapi tidak simetris dan bersifat dinamis. Dari beberapa pendapat di atas bahwa dalam memilih media gambar foto perlu mempertimbangkan segi artistiknya, seperti kesederhanan, keterpaduan, komposisi, penekanan, keseimbangan, ruang, dan tekstur guna mempertinggi daya tarik serta motivasi belajar siswa. d. Manfaat Media Gambar Manfaat media menurut Suherman (1994:274) di antaranya adalah membantu guru dalam a) memberi penjelasan konsep, b) merumuskan atau membentuk konsep, c) melatih siswa dalam keterampilan, d) memberi penguatan konsep pada siswa (reinforcement), e) melatih siswa dalam pemecahan masalah, f) melatih siswa dalam pengukuran, dan g) mendorong siswa untuk berfikir kritis dan analitik. e. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Media Gambar Semua media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kelemahan, berikut adalah kelebihan dan kelemahan media gambar, yaitu : 1) Kelebihan media gambar a) Sifatnya konkrit, gambar lebih realitis menunjukkan masalah dibandingkan dengan media verbal semata. b) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau bisa kita lihat seperti apa adanya. Gambar amat berguna dalam hal ini. c) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. d) Gambar dapat memperjelas suatu masalah. e) Siswa mudah memahaminya. f) Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram. g) Bisa dipergunakan di dalam kelas dan dirumah. h) Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang. i) Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balik 2) Kelemahan media gambar (a) Gambar hanya menekankan persepsi indera mata. (b) Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. (c) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar. (d) Gambar sulit dicari karena sejarah mempelajari masa lalu, dan kejadian masa lalu sulit untuk diabadikan. (e) Tidak semua kejadian masa lalu dapat dibuat gambarnya. Sadiman,AS, dkk ( 2002:29-30 ). f. Langkah-langkah penggunaan media gambar yaitu : Dalam penggunaan media di kelas perlu adanya tahap-tahap dalam persiapan yang dilakukan dalam penggunaan media gambar (Sudjana dan Rivai, 2013:68): 1) Guru menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari penggunaan media gambar terkait dengan materi pelajaran yang akan dijelaskan 2) Guru memilih dan menyiapkan gambar yang sesuai dengan taraf berfikir siswa 3) Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar 4) Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu 5) Guru membantu siswa menuju cakrawala yang lebih luas akan minat serta apresiasinya 3. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) a. Pengertian IPS Menurut Djahiri (Yaba, 2006:5) menyatakan bahwa IPS adalah merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Nursid Sumaatmadja dalam Supriatna (2008:1) mengemukakan bahwa "Secara mendasar pengajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya”. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Sedangkan menurut Leonard dalam Kasim (2008:4) mengemukakan bahwa IPS menggambarkan interaksi individu atau kelompok dalam masyarakat baik dalam lingkungan mulai dari yang terkecil misalkan keluarga, tetangga, rukun tetangga atau rukun warga, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, profinsi, Negara dan dunia. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan IPS adalah disiplin-displin ilmu sosial ataupun integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan antropologi yang mempelajari masalah-masalah sosial. b. Tujuan IPS Tujuan pembelajaran Ilmu pengetahuan sosial menurut Mutakin dalam Susanto (2016: 145) adalah sebagai berikut: 1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkunganya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat. 2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecah masalah-masalah sosial. 3) Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat. 4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang krisis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat. 5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun masyarakat. Tujuan mata pelajaran IPS pada jenjang SD (Sapriya, 2015: 194) Yaitu: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dan lingkunganya. 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Kesimpulan dari pendapat di atas, Tujuan pembelajaran IPS adalah agar siswa peduli terhadap lingkungan sekitarnya, menghargai sejarah, serta mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. c. Ruang lingkup IPS Ruang lingkup IPS menurut Herimanto (2009:5) ruang lingkup mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Individu, keluarga dan masyarakat 2) Masyarakat desa dan masyarakat kota 3) Masalah penduduk 4) Pelapisan sosial 5) Pemuda dan sosialisasi 6) Ilmu pengetahuat, tekhnologi dan kemiskinan. d. Materi IPS di Sekolah Dasar Materi IPS yang dipakai dalam penelitian ini adalah Perkembangan tekhnologi produksi yang merupakan materi ajar pada kelas IV SD N Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara sebagai berikut 1) Perkembangan Tekhnologi Produksi (a) Tekhnologi produksi masa lalu Pada masa lalu petani mengolah tanah pertanian menggunakan alat sederhana, seperti cangkul dan bajak yang ditarik kerbau atau sapi, mulai dari menanam, mengairi, dan mengobati tanaman padi dilakukan dengan tenaga manusia. Setelah padi tua dipetik dengan ani-ani untuk menjadi beras, padi ditumbuk dengan antan dan lesung. Proses seperti ini melelahkan dan berlangsung lama karna pekerjaanya menggunakan tenaga hewan dan manusia, tanah pertanianya terhindar dari bahan bakar serta obat kimia. Gambar 2.1 Menumbuk padi Gambar 2.2 membajak sawah dengan sapi (b) Tekhnologi produksi masa kini Pada masa kini tekhnologi alat pertanian mengalami kemajuan. Petani mengolah sawah memanfaatkan tenaga mesin. Mereka membajak sawah menggunakan traktor. Pengairan menggunakan air yang disedot dengan pompa air. Setelah padi tua dipanen menggunakan mesin potong dan langsung menjadi gabah dan langsung dibawa ke penggilingan padi untuk menjadi beras. Proses seperti ini ada keuntunganya, yaitu pekerjaan cepat selesai dan petani tidak lelah. Kekuranganya yaitu tanah pertanian tercemah oleh bahan bakar traktor dan obat padi. Gambar 2.3 mesin panen padi Gambar 2.4 membajak sawah dengan mesin traktor 2) Perkembangan Tekhnologi Komunikasi Untuk dapat berbicara atau komunikasi jarak jauh, kita memerlukan alat komunikasi (a) Alat komunikasi masa lalu Alat komunikasi masa lalu antara lainya yaitu, beduk, kentongan dan surat dan alat komunikasi zaman sekarang yaitu media cetak, elektronik dan kini menggunakan media internet. Media cetak adalah media yang dicetak menggunakan kertas misal majalah, Koran. Media elektronik seperti Tv, Radio, Ht yang menggunakan tenaga listrik dan skarang banyak menggunakan media internet contohnya hp android yang terhubung internet bisa mengkoneksikan komunikasi dengan berbagai aplikasi dengan mudah. Gambar 2.5 Kentongan Cara komunikasi masa lalu dilakukan secara langsung. Seseorang menyampaikan pesan atau pemberitahuan dengan bertemu atau bertatap muka. Jika ada untuk orang banyak, maka orang-orang yang dimaksud harus dipanggil dan berkumpul (b) Alat komunikasi pada masa kini Pada masa kini komunikasi bisa dilakukan secara langsung atau dengan menggukan alat komunikasi, tergantung situasi dan kondisinya. Adapun media dan cara berkomunikasinya sebagai berikut: • Televisi dan Radio, melalui tayangan atau siaran kita bisa memperoleh berbagai informasi, pesan dan hiburan, baik dari dalam dan luar negri kita tahu dan dapat menyaksikan hal yang sama lewat televisi atau siaran radio. • Telepon dan Internet, yaitu cara komunikasi cukup dengan menekan nomor telepon yang akan dituju, kita dapat berbicara dengan orang yang dikehendaki dan dengan internet kita juga bisa berkomunikasi dengan grup atau kelompok secara langsung online dengan aplikasinya. Gambar 2.6 Handphone dan laptop 3) Perkembangan Tekhnologi Transportasi (a) Tekhnologi transportasi masa lalu Transportasi atau tekhnologi masa lalu awalnya menggunakan tekhnologi manusia, yaitu dengan cara dipikul, digendong dan didorong. Lalu berkembang menggunakan tenaga hewan seperti kuda dan sapi. Alat transportasinya sederhana, baik transportasi darat maupun air. Alat transportsi darat semula menggunakan tenaga manusia seperti becak dan ojek speda ontel kemudian berkembang menggunakan tenaga hewan seperti grobak ditarik kuda atau sapi. Transportasi air yang tadinya hanya menggunakan rakit tenaga manusia didayung berkembang dengan tenaga alam angina tau layar. (b) Tekhnologi transportasi masa kini Transportasi mas kini telah menunjukan pesat baik transportasi darat, laut dan udara. Sarana prasarana transportasi semakin baik. Transportasi berupa angkutan seperti mobil, kereta listrik, kapal dan pesawat terbang. Prasarana transportasi adalah penunjang kelancaran pengangkutan antara lain jalan, jembatan, terminal, bandara, dan stasiun. 4. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Sebelum menentukan media pembelajaran yang akan digunakan, maka harus mengetahui karakteristik siswa. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa atau tahap fikir siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Klasifikasi perkembangan kognitif anak menurut jean peaget dalam syah (2011:66) dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap sensory motor yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 0-2 tahun. b. Tahap pre-operational, yakni terjadi pada usia 2-7 tahun. c. Tahap concrete-operational, yakni terjadi pada usia 7-11 tahun. d. Tahap formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 11-15 tahun. Pada anak usia sekolah dasar termasuk tahap concrete-operational yakni usia 7-11 tahun. Menurut peaget (syah, 2011:72) anak-anak pada usia rentang 7-11 tahun baru mampu berfikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa konkrit. B. Kerangka Pikir Pada pembelajaran IPS seharusnya menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik. Namun pada kenyataanya guru belum menggunakan media pembelajaran yang beragam sehingga siswa menjadi bosan. Hal ini berakibat pada hasil belajar siswa yang rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti melakukan tindakan yaitu dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru mengajar menggunakan alat peraga gambar, meningkatkan aktivitas siswa, dan meningkatkan hasil belajar siswa. Kerangka pikir dari penelitian ini dapat disederhanakan dengan gambar sebagai berikut: Gambar 2.7 Kerangka pikir C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan pemaparan kerangka pikir, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis penelitian yaitu Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD Negeri 1 Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara Semester genap Tahun Pelajaran 2017/2018. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan sifat partisipan. Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai sampai dengan hasil penelitian. PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Wina Sanjaya, 2009: 26). B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. 2. Waktu penelitian Waktu pelaksanaan penelitian semester genap tanggal 1-7 Februari tahun pelajaran 2017/2018. C. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Jumlah siswa 18 orang dengan siswa laki-laki 10 orang, siswa perempuan 8 orang. D. Jenis Tindakan Model PTK yang dipakai dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart dimana dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: 1) Perencanaan 2) Aksi/tindakan 3) Observasi 4) Refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. (Wiriatmadja, 2009:14) Gambar 3.1 Model PTK Kemmis & Mc Taggart 1. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan instrument seperti: a. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, serta materi pelajaran sesuai silabus. b. membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan yang dirancang menggunakan media gambar c. Menyiapkan media gambar dengan gambar-gambar yang relevan dengan materi ajar d. Membuat soal-soal evaluasi e. Membuat lembar observasi aktivitas siswa dan ketrampilan guru 2. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang telah ditetapkan (Arikunto, 2010:18). Peneliti akan menerapkan penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS. Pelaksanaan PTK ini direncanakan minimal 2 siklus dan setiap siklus terdiri atas 1 pertemuan yang di laksanakan di SD N Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara 3. Observasi Observasi adalah kegiatan perekaman data yang meliputi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. Kegiatan observasi dilakukan oleh observer yaitu peneliti untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan media gambar di kelas IV SDN 2 Kaliombo. Kegiatan observasi dilaksanakan saat pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa yang telah dibuat dalam tahap perencanaan. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi dan sudah dilakukan (Arikunto, 2010:19). Refleksi dilakukan berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan kolaborator. Refleksi dilakukan untuk mengkaji apakah pelaksanaan tindakan dengan menggunakan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS atau belum. Selain itu, peneliti juga mengkaji kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan tindakan. Pengkajian tersebut digunakan sebagai acuan perencanaan tindak lanjut pada siklus berikutnya. E. Tehnik pengumpulan data Tehnik pengumpulan data merupakan cara peraktis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini di gunakan tehnik sebagai berikut: 1. Tes Dalam penelitian ini digunakan tes yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat pemahaman siswa (aspek kognitif) terhadap pelajaran IPS yang telah diberikan dengan penggunaan media gambar. Dengan menggunakan tes ini maka peneliti dapat mengetahui hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan sesuai yang diharapkan peneliti. 2. Non tes Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas belajar siswa dan keterampilan guru dalam menggunakan media gambar F. Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian, Peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data sebagai berikut. 1. Lembar soal tes Tes hasil belajar yang digunakan adalah tes bentuk pilihan ganda dan setiap akhir siklus diberikan soal tes sebanyak 15. Kisi-kisi soal terdapat padalampiran 11 halaman 67. 2. Lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa Observasi yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengamati secara langsung dan sistematis jalanya proses pembelajaran dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu juga digunakan lembar observasi keterampilan guru untuk mengatahui keterampilan guru dalam penggunaan media gambar. G. Teknik Analisis Data Analisis yang digunakan merupakan analisis yang mampu mendukung tercapainya tujuan dari kegiatan penelitian, berdasarkan tujuan dasar yang ingin dicapai yaitu peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS. 1. Analisis data hasil belajar kognitif siswa. Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika nilai siswa ≥ 67, dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 75% siswa yang telah tuntas belajarnya. a. Ketuntasan Individu Menentukan ketuntasan individu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: Tabel 3.1 Ketuntasan Individu Hasil Belajar Keterangan ≥ 67 Tuntas < 67 Tidak Tuntas (Sumber: KKM IPS SDN 2 Kaliombo Kelas IV tahun 2017/2018) b. Ketuntasan Belajar Klasikal Untuk menentukan belajar klasikal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: Tabel 3.2 Ketuntasan Belajar Klasikal Hasil Belajar Klasikal Keterangan ≥ 75% Tuntas < 75% Tidak Tuntas (Sumber: KKM IPS SDN 2 Kaliombo Kelas IV tahun 2017/2018) 2. Analisis hasil observasi aktivitas siswa dan ketrampilan guru. Analisis hasil observasi aktivitas belajar dilakukan dengan teknik penilaian sebagai berikut : Tabel 3.3 Nilai Aktivitas Siswa dan Ketrampilan Guru Skor Kualifikasi 90˂ A ≤100 Baik sekali 75˂ B ≤90 Baik 60˂ C ≤75 Cukup < 60 Kurang H. Kriteria Keberhasilan Penelitian Ada dua indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu: 1. Indikator keberhasilan hasil belajar dari penelitian ini yaitu apabila nilai siswa memiliki ketuntasan belajar secara individu mendapat nilai > 67 dan ketuntasan secara klasikal >75% 2. Indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah minimal berindikator baik dengan klasikal 75%. 3. Keterampilan guru berindikator minimal baik. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti pada pembelajaran IPS menggunakan media gambar di kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, tahun pelajaran 2017/2018 semester II dilaksanakan dalam dua siklus. Aspek-aspek yang diteliti dalam penelitian ini meliputi hasil belajar dalam ranah kognitif, keterampilan guru mengajar menggunakan media gambar, serta aktivitas siswa dalam pembelajaran. Instrumen yang digunakan yaitu soal evaluasi berbentuk pilihan ganda untuk menilai hasil belajar siswa dan lembar observasi untuk menilai keterampilan guru dan aktivitas siswa. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini yaitu: a. Pelaksanaan siklus I Siklus I dilaksanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3x35 menit, pada hari kamis tanggal 1 Februari 2018. Materi pelajaran yang digunakan yaitu KD 2.3 mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator: (1) membandingkan jenis-jenis teknologi untuk berproduksi yang digunakan pada masa lalu dan masa kini. (2) memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa barang produksi. Pada siklus I guru kelas bertindak sebagai pelaksana tindakan sedangkan peneliti sebagai observer. Jumlah siswa yang hadir pada siklus I yaitu 18 siswa. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I menggunakan media gambar tentang alat-alat produksi seperti teraktor pada zaman dulu dan model sekarang serta alat penggiling padi dan lainya materi perkembangan teknologi di masyarakat sebagai berikut. 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti membuat perencanaan kegiatan berupa penyusunan RPP dengan menggunakan media gambar, menyiapkan sumber belajar berupa gambar-gambar tentang alat produksi, membuat soal evaluasi berjumlah 15 butir soal berbentuk pilihan ganda, membuat lembar observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru. Membuat gambar yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yaitu perkembangan teknologi di masyarakat sub bab perkembangan teknologi produksi. 2) Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada proses pembelajaran pada siklus I berpedoman pada RPP yang telah disusun sebelumnya yaitu sebagai berikut. a) Kegiatan awal (1) Guru mengucapkan salam (2) Guru memeriksa kehadiran siswa (3) Guru menanyakan keadaan siswa (4) Guru menanyakan bagaimana cara menanam padi? (5) Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu perkembangan teknologi produksi dan contoh bahan baku. b) Kegiatan inti (1) Guru bertanya apakah siswa pernah menanam padi di sawah? (2) Guru melihatkan gambar. (3) Siswa memahami gambar (4) Siswa mendengarkan penjelasan singkat oleh guru tentang perkembangan teknologi produksi. (5) Guru menjelaskan proses produksi padi. (6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (7) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok. (8) Siswa berdiskusi dalam kelompok. (9) Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi. (10) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (11) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa. (12) Siswa dibantu guru melakukan konfirmasi meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan tentang perkembangan teknologi produksi. c) Kegiatan akhir (1) Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar hari ini. (2) Guru menginformasikan materi selanjutnya untuk pertemuan yang akan datang. (3) Guru menutup pembelajaran dengan pesan dan kesan yang baik. 3) Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti pada pembelajaran IPS menggunakan media gambar. Penilaian dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap aktivitas siswa dan pengamatan terhadap keterampilan guru mengajar. 4) Refleksi Hasil penelitian pada siklus I digunakan acuan untuk perbaikan pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi dari pembelajaran siklus I baik hasil observasi keterampilan guru maupun aktivitas siswa. Refleksi pada siklus I sebagai berikut. a) Hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu 75%. Pada siklus I siswa yang tuntas 9 siswa dengan klasikal 50%. b) Keterampilan guru menggunakan media gambar memperoleh nilai akhir 83,33 dengan peringkat baik (B), namun masih ada kekurangan yaitu sebagai berikut. (1) Guru belum memberikan kesempatan berfikir menganalisis, menyelesaikan masalah. (2) Guru belum menginformasikan materi untuk pertemuan yang akan datang. (3) Guru belum menutup pelajaran dengan pesan dan kesan. c) Aktivitas siswa menggunakan media gambar yang tuntas dengan kriteria minimal Baik (B) sebanyak 9 siswa dengan klasikal 50% dan 9 siswa belum tuntas. Dengan demikian aktivitas siswa belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal ≥75% minimal berindikator baik (B). Adapun yang perlu ditingkatkan yaitu: (1) Siswa belum berani memberikan contoh pada kehidupan sehari-hari. (2) Siswa belum berani menjawab pertanyaan dari guru. (3) Siswa belum berani menanggapi umpan balik yang diberikan oleh guru. (4) Masih banyak siswa yang tidak mencatat kesimpulan materi yang dipelajari. (5) Ada beberapa siswa yang berpindah tempat atau bertanya kepada teman saat mengerjakan soal evaluasi, sehingga mereka terlambat mengumpulkan pekerjaannya. Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa pada siklus I maka perlu diadakan perbaikan sebagai berikut. a) Keterampilan guru (1) Guru mengajak siswa untuk berfikir dan menyelesaikan masalah. (2) Guru telah menginformasikan materi yang akan datang. (3) Guru memberikan pesan dan kesan sebelum menutup pelajaran. b) Aktivitas siswa (1) Siswa menjadi berani mencotohkan dalam kehidupan sehari-hari. (2) Siswa mampu menjawab pertanyaan guru. (3) Siswa mampu menganggapi umpan balik yang diberikan guru (4) Siswa mencatat materi dan kesimpulan yang di pelajari (5) Siswa mau mengerjakan soal dengan mandiri, tenang dan teliti. a. Pelaksanaan siklus II Siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, pada hari Rabu tanggal 7 Februari 2018. Materi pembelajaran yang digunakan yaitu KD 2.3 mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Indikator: (1) Membandingkan alat-alat teknologi komunikasi yang digunakan masyarakat setempat pada masa lalu dan masa kini. (2) Menunjukkan cara-cara penggunaan alat teknologi komunikasi pada masa lalu dan masa kini. Pada siklus II kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan kegiatan siklus I, namun ada beberapa perbaikan tindakan yang didasarkan pada hasil refleksi siklus I. Jumlah siswa yang hadir pada siklus II yaitu 18 siswa. Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II menggunakan media gambar pada materi perkembangan teknologi komunikasi sebagai berikut. (1) Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti membuat perencanaan kegiatan berupa penyusunan RPP dengan menggunakan media gambar, menyiapkan sumber belajar berupa gambar-gambar alat komunikasi, membuat soal evaluasi berjumlah 15 butir soal berbentuk pilihan ganda, membuat lembar observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru. Membuat komik berwarna yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yaitu perkembangan teknologi di masyarakat sub bab perkembangan teknologi komunikasi. (2) Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan pada proses pembelajaran pada siklus II berpedoman pada RPP yang telah disusun sebelumnya yaitu sebagai berikut. a) Kegiatan awal (1) Guru mengucapkan salam. (2) Guru bersama siswa berdo’a bersama dipimpin oleh ketua kelas. (3) Guru memeriksa kehadiran siswa. (4) Guru menanyakan keadaan siswa. (5) Guru bertanya kepada siswa apakah itu alat komunikasi? (6) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu perkembangan teknologi komunikasi. b) Kegiatan inti (1) Guru bertanya apakah siswa pernah bertelepon? (2) Guru bertanya bagaimana caranya bertelepon? (3) Guru melihatkan gambar telepon (4) Siswa memahami gambar yang dilihatkan oleh guru. (5) Siswa memperhatikan penjelasan singkat oleh guru tentang perkembangan teknologi di masyarakat. (6) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (7) Guru membagi siswa dalam kelompok. (8) Siswa berdiskusi dalam kelompok. (9) Guru membimbing siswa mempresentasikan hasil diskusi. (10) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru. (11) Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa. (12) Siswa dibantu guru melakukan konfirmasi meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan tentang perkembangan teknologi komunikasi. (13) Siswa menyimpulkan materi pembelajaran dengan bimbingan guru. c) Kegiatan akhir (1) Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan belajar hari ini. (2) Guru menginformasikan materi untuk pertemuan yang akan datang. (3) Guru menutup pembelajaran dengan pesan dan kesan yang baik. (3) Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti pada pembelajaran IPS menggunakan media gambar. Penilaian dilakukan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan terhadap aktivitas siswa dan pengamatan terhadap keterampilan guru mengajar. (4) Refleksi Hasil penelitian pada siklus II meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa. Refleksi pada siklus II sebagai berikut. a) Hasil belajar siswa yang tuntas 15 siswa (83,33%), sedangkan yang tidak tuntas ada 3 siswa (16,67%). b) Keterampilan guru menjadi lebih baik dengan perolehan nilai akhir 94,44 dengan peringkat sangat baik (A) tetapi masih ada yang belum dilakukan yaitu menutup pelajaran dengan pesan dan kesan yang baik. c) Aktivitas siswa yang tuntas dengan kriteria minimal berindikator baik sebanyak 17 siswa (94,44%) sedangkan yang tidak tuntas 1 siswa (5,56%). 2. Deskripsi Hasil Tindakan Penelitian pada pembelajaran IPS menggunakan media gambar di SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara telah diperoleh hasil setiap siklusnya sebagai berikut. a. Siklus I i. Hasil belajar siswa siklus I Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada KD 2.3 mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dengan menggunakan media gambar di SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus I dengan nilai KKM individu yaitu 67, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I Kriteria Jumlah Siswa Klasikal (%) Tuntas 9 50% Tidak Tuntas 9 50% Jumlah 18 100% Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa hasil belajar IPS menggunakan media gambar pada siklus I memperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 50%. Ketuntasan klasikal pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu 75%.Hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 71 . ii. Keterampilan guru siklus I Hasil observasi keterampilan guru dengan 9 indikator penilaian dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar di kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus I, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Keseluruhan Nilai Peringkat 15 83,33 Baik (B) Data Tabel 4.2 menunjukan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar kelas IV SD Negeri Kaliombo pada siklus I, memperoleh jumlah skor 24 dan nilai 82,76 dengan peringkat baik (B). Hasil observasi keterampilan guru siklus I dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 74. iii. Aktivitas siswa siklus I Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dengan 5 indikator penilaian dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar di SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus I diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Peringkat Nilai Jumlah siswa Klasikal (%) Kriteria A (amat baik) 90 < A ≤ 100 3 16,67% Tuntas B (baik) 75 < B ≤ 90 6 33,33% C (cukup) 60 < C ≤ 75 5 27,78% Tidak Tuntas K (kurang) ≤ 60 4 22,22% Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aktivitas siswa minimal berperingkat baik (B). Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan pada siklus I, aktivitas siswa telah mencapai ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu ≥ 75%. Dari 18 siswa ada 9 siswa yang tuntas dan 9 siswa tidak tuntas, sehingga ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus I sebesar 50%. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 73 . a. Siklus II 1) Hasil belajar siswa siklus II Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi yang digunakan yaitu KD 2.3 mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya dengan menggunakan media gambar di SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus II dengan nilai KKM individu yang ditentukan yaitu 67, diperoleh data sebagai berikut. Data hasil belajar siklus II kemudian dianalisis untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal dengan KKM klasikal 75%. Adapun data ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus II sebagai berikut. Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Kriteria Belajar Jumlah Siswa Klasikal Tuntas 15 83,33% Tidak Tuntas 3 16,67% Jumlah 18 100% Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil belajar IPS menggunakan media gambar pada siklus II memperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 83,33%. Ketuntasan klasikal pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu 75%. Hasil belajar siklus II dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 81. 2) Keterampilan guru siklus II Hasil observasi keterampilan guru dengan 9 indikator penilaian dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar kelas IV SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus II, diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.5 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Keseluruhan Nilai Peringkat 17 94,44 Amat Baik (A) Data Tabel 4.5 menunjukan keterampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar kelas IV SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus II, memperoleh jumlah skor 28 dan nilai 94,44 dengan peringkat sangat baik (A). Hasil observasi keterampilan guru siklus II dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 84. 3) Aktivitas siswa siklus II Hasil observasi terhadap aktivitas siswa dengan 5 indikator penilaian dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar kelas IV SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara pada siklus II diperoleh data sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Peringkat Nilai Jumlah siswa Klasikal (%) Kriteria A (amat baik) 90˂ A ≤100 10 55,56% Tuntas B (baik) 75˂ B ≤90 7 38,88% C (cukup) 60˂ C ≤75 1 5,56% Tidak Tuntas K (kurang) < 60 0 0% Siswa yang dinyatakan tuntas dalam aktivitas siswa minimal berperingkat baik (B). Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan pada siklus II, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus II sebesar 94,44%. Ketuntasan klasikal yang ditentukan yaitu ≥ 75%. Dari 18 siswa ada 17 siswa yang tuntas dan 1 (5,56) siswa tidak tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 83. 3. Analisis Hasil Tindakan Analisis hasil tindakan dilakukan untuk mengetahui hasil penelitian telah mencapai kriteria ketuntasan atau belum, yang terdiri dari ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal. Analisis dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan di SD Negeri 1 Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, yaitu KKM individu mata pelajaran IPS sebesar 67 dan KKM klasikal sebesar 75%. a. Analisis tindakan hasil belajar siswa 1) Analisis tindakan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II Kriteria Siklus I Siklus II Peningkatan Tuntas ≥ 67 9 (50%) 15 (83,33%) 6 (33,33%) Tidak Tuntas < 67 9 (50%) 3 (16,67%) 6 (33,33%) Berdasarkan data hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I, siswa yang tuntas sejumlah 9 siswa (50%), pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa (83,33%). Peningkatan hasil belajar pada siklus II sebanyak 6 siswa (33,33%). Pada siklus I siswa yang tidak tuntas 9 siswa (50%) sedangkan pada siklus II siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (16,67%), sehingga peningkatan siswa yang tidak tuntas menjadi tuntas sebanyak 6 siswa (33,33%). Untuk lebih memperjelas data tersebut maka disajikan dalam diagram berikut. Gambar 4.1 Peningkatan Klasikal Hasil Belajar Siswa b. Analisis keterampilan guru siklus I dan siklus II Tabel 4.9 Peningkatan Keterampilan Guru Mengajar Siklus I dan Siklus II Jumlah Skor Nilai Peringkat Peningkatan Siklus I 15 83,33 Baik (B) 11,11 Siklus II 17 94,44 Sangat Baik (B) Berdasarkan data hasil observasi keterampilan guru mengajar menggunakan media gambar, pada siklus I mendapatkan nilai 83,33 dengan peringkat baik (B), sedangkan pada siklus II keterampilan guru meningkat dengan perolehan nilai 94,44 dengan peringkat sangat baik (A). Untuk lebih memperjelas data tersebut maka disajikan dalam diagram berikut. Gambar 4.2 Peningkatan Keterampilan Guru c. Analisis aktivitas siswa siklus I dan siklus II Tabel 4.10 Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Tuntas Tidak Tuntas Peningkatan (%) Siklus I 9 (50%) 9 (50%) 44,44% Siklus II 17 (94,44%) 1 (5,56%) Berdasarkan tabel 4.10 data hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran IPS menggunakan media gambar, pada siklus I siswa tuntas sebanyak 9 siswa (50%) dan yang tidak tuntas 9 siswa (50%), pada siklus II meningkat menjadi siswa tuntas sebanyak 17 siswa (94,44%) dan siswa yang tidak tuntas 1 siswa (5,56%). Untuk lebih memperjelas data tersebut maka disajikan dalam diagram berikut. Gambar 4.3 Peningkatan Aktivitas Siswa d. Rekapitulasi data hasil tindakan Tabel 4.11 Rekapitulasi Siklus I Siklus II Peningkatan Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Hasil Belajar 9 (50%) 9 (50%) 15 (83,33%) 3 (16,67%) 33,33% Keterampilan Guru 83,33 (B) - 94,44 (A) - 11,11 Aktivitas Siswa 9 (50%) 9 (50%) 17 (94,44%) 1 (5,56%) 44,44% Berdasarkan tabel 4.11 hasil rekapitulasi data hasil tindakan, terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus II sebanyak 33,33%, peningkatan keterampilan guru menggunakan media gambar sebesar 11,11, dan peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 44,44%. B. Pembahasan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I ada beberapa kekurangan oleh guru yaitu guru belum memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa. Guru belum mengkaitkan materi dengan kehidupan nyata. Guru belum terampil dalam melengkapi media gambar dengan media lainnya dan belum memanfaat lingkungan belajar. Guru pun tidak memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran. Sedangkan siswa belum aktif dalam berpendapat atau bertanya dan beberapa siswa belum mengerjakan soal evaluasi secara mandiri dan tenang, sehingga tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Pada siklus I diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 71,88%, dengan rincian 9 (50%) dari 18 siswa yang tuntas KKM mata pelajaran IPS yang ditetapkan yaitu sebesar 67. Selain itu, diperoleh nilai rata-rata kelas pada siklus I yaitu 78,33. Hasil tersebut menunjukan peningkatan hasil belajar siswa, dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus yaitu siswa tuntas KKM sebanyak 5 siswa (27,78%) dari 18 siswa. Pada siklus II dengan memperhatikan refleksi siklus I, dilakukan perbaikan proses pembelajaran. Sehingga hasil belajar IPS mengalami peningkatan dibanding siklus I yaitu siswa tuntas sebanyak 9 siswa (50%) dan nilai rata-rata kelas menjadi 83,84. Sehingga pada siklus II dinyatakan berhasil karena telah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yaitu KKM mata pelajaran IPS 67 dengan klasikal sebesar 75%. Peningkatan hasil belajar IPS siswa Kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara terjadi karena penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat. Pemilihan media gambar pada pembelajaran IPS di Kelas IV disesuaikan dengan karakteristik siswa. Siswa pada kelas IV berusia sekitar 9 tahun yang menurut Piaget dalam Syah (2011:66) masuk pada tahap concrete-operational, anak-anak pada rentang usia 7-11 tahun baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret. Media gambar dapat menampilkan peristiwa atau benda-benda yang tidak bisa dibawa ke dalam kelas (Sudjana dan Rivai, 2013:68). Penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar, sesuai dengan kelebihan media gambar menurut Daryanto (2016:146) yaitu: pembaca terlibat secara emosional sehingga ingin membaca hingga selesai, meningkatkan minat siswa untuk membaca, dan mampu meningkatkan hasil belajar. Dari hasil penelitian dan beberapa teori yang relevan, dapat dikatakan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. . BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus, dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara tahun pelajaran 2017/2018, Pada siklus I terdapat 9 siswa (50%) yang tuntas dan 9 siswa (50%) belum tuntas. Pada siklus II terdapat 15 siswa (83,33%) yang tuntas dan 3 siswa (16,67%) yang belum tuntas. Dengan demikian terjadi peningkatan hasil belajar dari pra siklus sampai ke siklus II sebesar 55,55%. Keterampilan guru menggunakan media gambar pada siklus I mendapat nilai 83,33 dengan peringkat baik (B). Pada siklus II nilai keterampilan guru menjadi 94,44 dengan kualifikasi sangat baik (A). Aktivitas siswa dalam pembelajaran menggunakan media gambar pada siklus I dari 18 siswa, 9 siswa (50%) tuntas dan 9 siswa (50%) tidak tuntas. Sehingga mengalami peningkatan aktivitas dari siklus I ke siklus II sebesar 44,44%. Aktivitas siswa mengalami peningkatan yang diperoleh pada siklus II sebesar 94,44% dengan kualifikasi sangat baik (A). Sehingga dapat disimpulakan penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kaliombo Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menyarankan sebagai berikut. 1. Bagi guru kelas IV a. Guru lebih memotivasi siswa untuk lebih fokus dalam belajar dan tidak ramai sendiri b. Guru menginformasikan kepada wali murid untuk lebih memperhatikan anaknya dalam belajar. c. Guru sebaiknya menambah jam di luar jam pelajaran bagi siswa yang tidak tuntas belajar. d. Guru sebaiknya memberikan informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya, sehingga siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu di rumah. 2. Bagi kepala sekolah a. Kepala sekolah hendaknya membimbing dan memotivasi guru kelas IV khususnya dan guru lainnya untuk membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa, agar hasil belajar siswa dapat meningkat. b. Kepala sekolah sebaiknya menyampaikan kepada wali murid untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar pada saat rapat komite sekolah. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, mulyono. 2006. Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: RinekaCipta. Arief S.Sadiman, dkk. (2010). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers. Arikunto , Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto Suharsimi.2006. Dasar-dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Azhar Arsyad. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hamalik, Oemar,D.2001. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Islamuddin, Haryu.2012 Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar Kasim, Melany. 2008. Model pembelajaran IPS, diunduh tanggal 20 April 2017, dari http:// Wodpres.com. Kochar,sk.2008. Pembelajaran. Jakarta: Gramedia widiasono Machmuddin, D.2008. Alat peraga IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sadiman, AS, dkk ( 2002 ). Media Pendidikan ( Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya ), Jakarta : Pustekom Dikbud dan PT. RajaGrafindo Persada. Sanjaya, Wina.2009. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana. Slamet.1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka cipta. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: PT Sinar Baru Algesindo. Suherman, E. 1994. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan Direktorat Jendral pendidikan dasar dan menengah Supriatna, N., Mulyani, Srie Dan Rokhayati, A 2008. Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS. Sutikno, M Sobry (ed). 2014. Metode dan model-model pembelajaran. Lombok: Holistica Syah, Muhibbin (Ed.) 2011. Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Tim penyusun Kurikulum SD N 2 Kaliombo. 2015. Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD N 2 Kaliombo Trianto. 2010. Model pembelajaran terpadu. Jakarta bumi aksara. Universitas Indonesia. Wardani.2006. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Universitas terbuka Wingkel, W.S. 2007. Psikologi pendidikan dan Evaluasi belajar. Jakarta: Gramedia Wiriatmadja, Rochiati. 2009. Model penelitian tindakan kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Yaba. 2006. Ilmu pengetahuan sosial 1. Program Studi Pendidikan Guru Dasar Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negri Makasar.

Komentar